hyperbaric, secercah harapan untuk para penderita sudden deafness

Pertama-tama mau cerita kalau sekitar beberapa tahun yang lalu aku mengalami kejadian yang amat sangat tidak mengenakkan. Pagi hari ketika bangun tidur telinga kiriku sama sekali gak bisa denger apa-apa. syok! Pasti! Aku nangis-nangis sama ibuku, dan parahnya orang tua gak percaya kalau aku gak bisa denger sebelah. akhirnya aku dibawa ke dokter THT terdekat, eh si dokter bingung aku kenapa malah nanya "kenapa ini ya?'. Lah kalau aku tau kenapa ya gak bakal ke dokter kalii, rasanya pengen teriak gitu ke dokternya. alhasil aku cuman dikasih obat buat seminggu.Seminggu berlalu gak ada perubahan sama sekali pada telinga kiriku. Akhirnya aku ke dokter THT lain di sebuah rumah sakit khusus tentara di kotaku Magelang. Ketemulah sama dokter Budi Wiranto, setelah di audiometri dan diperiksa beliau bilang kalau yang bermasalah adalah syarafnya dan udah susah banget buat diobatin bahkan operasipun gak membantu banyak. Sama dokter budi aku juga dikasih obat, katanya obat syaraf. 
Akhirnya karena sibuk dengan berbagai hal aku udah gak terlalu concern sama sakitku. dan akhirnya berlansung selama beberapa tahun kemudian. 
Selama beberapa tahun itulah aku bertahan dengan satu telinga. aku tetap bisa sekolah, kuliah dan lulus dengan predikat cumlaude samapi diterima bekerja sebagai flight attendant pada salah satu maskapai terbaik di Indonesia. Jangan tanya gimana aku bisa masuk jadi FA, yang seharusnya kesehatan menjadi nomor 1. Yang pasti aku masuk dengan cara yang benar mengikuti semua prosedurnya dan tanpa campur tangan siapapun kecuali Allah SWT. 
Singkatnya aku terbang selama 2,5 tahun tanpa kendala berarti terutama dari telingaku. Aku tetap bisa berkomunikasi baik dengan penumpang maupun teman kerja dan atasan.Aku juga bisa bertanggung jjawab dengan safety para penumpang. Mungkin ini mukjizat dari Allah aku diberi telinga kanan yang berfungsi layaknya 2 telinga.
Selama 2,5 tahun itu aku sudah melanglang buana ke seluruh Indonesia bahakan internasional. Bisa dibilang aku sudah cukup senior walaupun rank-ku masih junior, hhehe. Rute terjauhku adalah terbang ke Amsterdam dan London. Selain itu negara-negara di asia dan australia yang dulu hanya aku tau dari Atlas pun beberapa sudah aku kunjungi. 
6 bulan terakhir adalah bulan-bulan paling excited buat aku. Lagi semangatnya terbang dan cari uang pokoknya. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Tiap tahun kami wajib menjalani medical check up (medex). Apesnya tahun ini ada tes audiometri, singkat cerita ketahuanlah sakitku ini. Aku diputus untuk di grounded sementara sambil mencari pengobatan. Ternyata hampir semua dokter yang aku temui memvonis bahwa aku terkena sudden deafness dan sudah terlambat untuk diobati karena sudah lewat jauh dari "masa emas pengobtan". 
Dengan kecewa dan sedih akhirnya aku berhenti dari pekerjaanku karena manajemen dan rumah sakit perusahaan tidak mengijinkan aku terbang  dengan kondisi seperti ini. 
Di tengah kesedihanku aku berharap ingin sekali ada jalan untuk sembuh. Apapun itu caranya. Aku nyoba untuk cari informasi dari internet dan menemukan ada testimoni dari penderita sudden deafness yang melakukan terapi hyperbaric. oke sesuai judul blog ku aku akan mulai membahas mengenai sudden deafness dan hyperbaric itu sendiri. I'm so sorry for the veryyy long prolog :p

ini aku copas dari  http://web-indonesia.blogspot.com
Sudden Deafness (tuli mendadak) adalah ketulian yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya menyerang bagian koklea (lihat gambar) salah satu telinga. Penyakit ini dikemukakan pertama kali oleh De Klevn (1944) dan termasuk keadaan darurat otology namun tidak diketahui secara pasti penyebab serta pengobatannya. Apabila pasien menderita penyakit ini dalam waktu 1-3 hari (masa akut), maka pasien dianjurkan untuk rawat inap untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Namun apabila sudah melewati masa akut, maka pasien dianjurkan melakukan pengobatan rawat jalan, misalnya terapi hiperbarik (HBOT).

Apa aja penyebabnya?
Sebagian besar kasus ini rata-rata idiopatik (tidak diketahui secara pasti). Dari penjelasan dokter, dapat saya simpulkan beberapa hal yang mungkin bisa menyebabkan Sudden Deafness, yaitu (CMIIW):
  • Infeksi virus (misalnya ketika kita flu atau batuk)
  • Iskemia koklea atau gangguan aliran darah ke bagian rumah siput (misalnya karna kebanyakan begadang)
  • Benturan kepala (misalnya benturan ketika mengalami kecelakaan)
  • Alergi terhadap debu
  • Lingkungan yang crowded dan bising (misalnya di tempat dugem, ato di industri)
  • Perubahan tekanan udara (misalnya menyelam, bepergian menggunakan pesawat terbang)
  • Penggunaan earphone (misalnya telpon berjam-jam ato dengerin ipod seharian)
  • Efek dari vertigo
Yah, itu semua diatas hanya berbagai kemungkinan, karna memang banyak kasus yang tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Tanda-tandanya apa sih?
Namanya aja uda Sudden Deafness, jadi so pasti kejadiannya begitu mendadak, dan bisa terjadi kapan aja. (lagi on the way, atopun lagi tiduran bisa terserang tiba-tiba). Bila telinga Anda mulai berdenging/berdengung dan merasakan perubahan tekanan udara, bisa jadi Anda menderita Sudden Deafness.

Bisa disembuhin ga?
Dalam beberapa kasus sih bisa. Tapi ga 100%, karena sebagian penderita Sudden Deafness akan menjadi tuli permanen. Untuk itu, bagi yang merasakan keanehan pada telinga, segera periksakan ke spesialis THT pada hari itu juga. Penanganan yang lebih cepat mungkin akan membantu (Tidak boleh dibiarkan lebih dari 5 hari). Biasanya pasien akan diminta untuk melakukan tes audiometri untuk mengetahui tingkat ketuliannya, dan selanjutnya dokter akan menyarankan terapi hiperbarik (HBOT) untuk metode penyembuhannya.

Apa itu terapi hiperbarik?
 Hyperbaric adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber (ruangan) bertekanan udara tinggi. Pasien berada di dalam chamber selama beberapa jam untuk menghirup oksigen murni. Dalam kasus ini, pasien diberikan 3×30 menit untuk menghirup oksigen. Awalnya terapi hiperbarik ini hanya dilakukan oleh penyelam dan digunakan oleh angkatan laut. Namun, saat ini terapi hiperbarik sudah dilakukan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit lain, seperti luka bakar, kanker, diabetes, tetanus, stroke, dll (namun sifatnya hanya pengobatan alternatif, bukan pengobatan utama). Oh iya, saat ini banyak ibu-ibu yang memanfaatkan terapi hiperbarik ini untuk perawatan kulit. Yeah, you know lah bahwa oksigen itu baik untuk tubuh kita, jadi banyak deh ibu-ibu yang menggunakan terapi ini untuk menunda masa penuaan.
Tapi sebelum terapi, kita harus lebih dulu menjalani serangkaian tes kesehatan, yaitu rontgen dada dan tes darah. Penderita TBC harus menggunakan masker sendiri, dan penderita kolesterol/diabetes harus menjalani pengobatan terlebih dahulu.

Nah kurleb kaya gitu yang aku rasain. Setelah tau tentang hyperbaric dan tingkat kemungkinan kesembuhannya kau mulai cari info dimana tempat yang ada hyperbaric dengan harga terjangkau dan tempat yang terjangkau pula. ini beberapa tempat yang menyediakan fasilitas hyperbaric 
diantaranya adalah RSAL Dr Mintohardjo Jakarta,RS. JAKARTA, RSAL Halong Ambarawa, RSAL Midiato, RSP Balikpapan, RSP Cilacap, RSU Makasar, RSU Manado, RSU Sangla Denpasar, dan Diskes Koarmabar. Ada juga di RS Bethsaida dan MMC jakarta. Setelah menimbang-nimbang kalo aku melakukan terapi dijakarta sepertinya agak sedikit repot dan makan biaya di transport (secara aku gak ngerti cara naik kereta atau busway, selalu naik taksi jada mahaall). Makanya aku nyoba nyari info ada gak yang deket rumah misalnya Jogja dan sekitarnya.
Alhamdulillah ternyata di JIH (Jogja International Hospital) ada!. Setelah aku telepon tanya2 info dan biaya ternyata disini lumayan terjangkau yaitu 250rb untuk sekali terapi. Kenpa aku bilang terjangkau, karena di jakarta sekelas RSAL aja 350rb/terapi dan lebih mengerikan lagi di RS MMC yaitu sekitar 700rb/ terapi exclude rontgen, konsul dokter sejumlah 500rb an. IUWWHH !?!?

Sekitar 2 hari yang lalu aku putuskan buat cuss ke JIH. Sampai disana disambut dengan perawat perawat yang ramah, seru dan baik-baik. Mereka ngejelasin  apa itu hyperbaric (HBOT) secara lengakap dan juga rincian biaya tentunya, hehe. 
HBOT 2 JAM : 250RB
HBOT KURSI RODA 1X : 500RB
HBOT KURSI RODA 10X : 4750.000
HBOT 5X : 1187500
HBOT 10X : 2.375.000
AUTIS 1X : 500RB
Sebenarnya sampai tanggal 16 juli 2015 kemarin ada disc 30%, tapi syang pas itu lagi ribet sama lebaran, hhe. Tapi jangan sedihhhh ternyata pake kartu debit mandiri syariah dan kartu kredit mandiri dapet disc 20% loh... bela2in deh bikin rekening mandiri syariah karena kalo kartu kredit udah  ada dari bank lain dan gak mungkin nambah karena lagi jobless, huhu.
tapiiii buat tau berapa kali terapi yang kita butuhkan harus ada rujukan dari dokter THT. Mereka rekomendasiin dr. Tedjo  Oedono Sp. THT karena katanya beliau tahu banyak tentang HBOT. Karena penasaran ama HBOT sudah tak terbendung ak akhirnya nyoba 1x terapi. Pokoknya sebelum terapi dipastian kita gak lagi flu dan harus 24 jam setelah berpegian dengan pesawat. ini penampakan dari chamber HBOT di JIH. Kaya kapal selam pokoknya





Di dalam kita akan di aliri o2 murni selama 3x30 menit. 30 menit awal digunakan untuk melakukan tekanan pada chamber layaknya kita berada di kedalaman 14 meter. Setiap 30 menit kita boelh istirahat kok. di dalam chamber kegiatannya ya cuma nonton tv atau baca majalah, karena segala bentuk alat elektronik kaya hp gak boleh masuk. Selesai terapi yang dirasain sih kuping agak bindeng kaya naik pesawat. Oya di dlm chamber ada 6 seat, 2 seat buat perawat, pasien lain adalah penderita insomnia dan satu lagi dalam masa penyembuhan patah tulang (bertiga aja pas itu).
Sesuai saran perawat aku disuruh ketemu dr. tedjo di bethesda. dokternya sudah sepuh tapi masih linca, semangat dan banyak cerita. Beliau lumayan optimis kalau HBOT membantu banget malah katanya nanti telinga yang normal bisa kaya telinga anak kecil, jadi kalo ada yang ngomongin kamu dari jauh kamu bisa denger, gitu kata beliau hehehe. Aku disaranka buat 20x terapi, YAIKSSS.. aku juga dikasih segambreng obat buat 2 bulan, luamayn deg2an dengan biaya obat itu. Dan kekhawatiranku terbukti, 1 resep itu habis sekitar 1,1 juta. Belum selesai, karena ternyata obat yang aku dapet hanya buat 10 hari dan aku masih harus ambil itu 5 kali lagi. Langsung lemassss ngebayangin mahalnya obat plus biaya terapi. Ditotal hampir 11 juta termasuk diskon yang harus aku keluarkan. 

Aku berunding dengan orang tau, karena jujur walaupun mungkin uang segitu ada tapi setelah itu tabunganku gak akan bisa balik lagi karena aku masih belum kerja. Ortu akhirmya mendukung dan membantu sebagian biayanya. Alhamdulillah.. semoga selalu ada rejeki untuk kesembuhanku ya allah dan semoga ini gak sia-sia. 

Well sekarang aku lagi prepare waktu untuk mulai terapi, mohon doanya para reader semoga inilah jalan kesembuhanku.. aminnn ya rabb.
perkembangan hasil terapi Insha allah aku update 1 bulan atau 2 bulan lagi yaaa...
thanks for visit my blog.. 
comment or sharing silahkan yaaa

Comments

  1. Ikut prihatin fira, semoga cepet sembuh... Sempet kaget jg waktu baca km berhenti dr kerjaan km itu, semoga selalu diberikan yg terbaik olehNYA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya.. amin2.. semoga semua baik2 aja ya

      Delete
  2. Turut prihatin y fir. Cepet sembuh ya. Aku sempet kaget kmrn km post berhenti dr kerjaan. In syaa Allah ada jln tbaik dr semua ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih adis.. aku pun kaget awalnya.. hehehe.. aminn

      Delete
  3. Mba mau tanya sampai bulan ini apakah ada perkembangan dengan terpai Hyperbaric... thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak.. maaf bangett baru kebaca komennya. Sayangnya sampe selesai 20x terapi belum ada kemajuan untuk masalah pendengaran saya karena spertinya udah telat banget untuk diobati mbak. Tapi telinga kanan saya terasa kemampuannya bertambah.

      Delete
  4. Lekas sembuh fira. .terimakasih sudah berbagi informasi yg bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya singgih.. aminn.. sama2 yaa

      Delete
    2. Makasih ya singgih.. aminn.. sama2 yaa

      Delete
  5. mbak saya sudah 3 bln mengalami sudden deafness dan konsumsi obat tetapi dokter THT sayatidak menyarankan saya terapi hiperbaric, sampai saat ini saya belum merasakan pemulihan pada telinga kanan saya. Menurut mbak Fira apakah belum terlambat jika saya coba terapi tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dicoba aja mas.. Memang golden time nya 2x24 jam dan bbrp dokter tht kadang suka gak bisa mendeteksi telinga kita sebenarnya kenapa. Itu yg bikin jadi terlambatnya penanganan kaya yg terjadi pada saya. Di saya sih gak berhasil mas hiperbaric nya, tp mungkin untuk kasus mas insya Allah masih ada harapan 😊

      Delete
  6. Tetap semangat dan mksh share nya mba alfira

    ReplyDelete
  7. Mb fira aku aku fa juga ni..dan skrg lagi unfit dr perusahaan..
    dari juli saya uda kena suddendeafnes..
    dan berobat ,uda hbot,akupuntur dan berobat..
    alhamdulillah uda bs dgr y kanan,tp masih berdengung trs..
    byk hal yg mw aku tanyakan ama mb slm trbng 2,5thn itu apa aja..
    aku uda pengen trbng lgi..
    tp dokter blm kasih izin,tkut tuli lg..
    bolh mnta kontaknya mb?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak.. boleh kontak aku via email ya firaumama@yahoo.com 😊

      Delete
  8. matur sembah nuwun Mbak Alfira sudah berbagi tentang sudden deafness ini, jadi motivasi saya utk tetap berikhtiar utk Ibu saya terkena sudden deafness sejak 2014 lalu, Insha Allah saya akan coba ikhtiar dengan hyperbaric ini utk Ibu saya mudah mudahan ini jodohnya, buat teman teman yang tau tentang pengobatan sudden deafness ini mohon info nya dong mohon kontak aku di email suwardiswardoyo@gmail.com

    ReplyDelete
  9. matur sembah nuwun Mbak Alfira sudah berbagi tentang sudden deafness ini, jadi motivasi saya utk tetap berikhtiar utk Ibu saya terkena sudden deafness sejak 2014 lalu, Insha Allah saya akan coba ikhtiar dengan hyperbaric ini utk Ibu saya mudah mudahan ini jodohnya, buat teman teman yang tau tentang pengobatan sudden deafness ini mohon info nya dong mohon kontak aku di email suwardiswardoyo@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mas.. seneng kalo tulisan saya bisa bermanfaat buat yg lainnya. Ayo dicoba aja mas, meskipun saya belum "jodoh" sama terapi ini, tapi semoga hasilnya baik buat yg lain.. 😊 Kuncinya jaga kesehatan ketika terapi

      Delete
  10. gimana kabarnya Fira smoga sudah sembuh sudden deafness nya saya juga menderita seperti Fira 3 bulan yang lalu pagi bangun tidur tiba2 hilang pendengaran telinga sebelah kanan sampai sekarang juga masih belum bisa sembuh..

    ReplyDelete
  11. Hay kak, aku juga mengalami sudden deafness udah 5 thun, apakah bisa di sembuhin kak? Aku yg kena sebelah kanan, kalo dengan pengobatan akupuntur, bisakah sehat dengan itu kak? Pengobatan akupunturnya dengan cara pijit telapak kaki dengan balok kayu akupuntur

    ReplyDelete
  12. Hay kak, aku juga mengalami sudden deafness udah 5 thun, apakah bisa di sembuhin kak? Aku yg kena sebelah kanan, kalo dengan pengobatan akupuntur, bisakah sehat dengan itu kak? Pengobatan akupunturnya dengan cara pijit telapak kaki dengan balok kayu akupuntur

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  14. Saya sudah tiga bulan menderita sudden deafness dan sudah terafhy HBO tapi tak ada hasil significant

    ReplyDelete
  15. mbak fira, saya sudah 18 hari kena sudden deafness. 9 hari minum obat dari dokter umum ga membaik akhir nya aku ke THT dan skr mengikuti treatment pengobatan kortikosteroid ini sudah hari ke 11 nah treatment nya itu 25 hari. apakah hyperbaric bisa dilakukan bersamaan ka? aku bener-bener mau sembuh ga ngerti kenapa bisa kena sudden deafness :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts